Tukar Kado

Posting Komentar
Lampu Hello Kitty
Hari ini ada acara tukar kado di kantor. Ini tradisi tahunan. Biasanya tukar kado dilakukan di awal tahun. Sekadar berbagi keceriaan di awal tahun. Praktiknya, kadang-kadang kadonya bikin ceria, kadang enggak juga, hihi ….

Kali ini, saya mendapat nomor urut 13. Lirik sana … lirik sini … ambil salah satu kado, lalu dibuka. Jreng … jreeeeng … apa yang saya dapatkan?


Sebuah lampu Hello Kitty cantik. Lucuuu! Nah, kali ini kadonya bikin ceria.

Biasanya, acara tukar kado ini dilakukan dengan dua pilihan cara. Cara pertama, peserta ambil nomor urut, kemudian mengambil kado yang telah dibungkus koran dan dikumpulkan di meja. Yang bikin seru, setelah kado dibuka, kado itu boleh direbut oleh peserta di nomor berikutnya. Paling seru kalau isi kadonya menarik. Dia bisa berpindah-pindah tangan dan jadi rebutan. Sampai akhirnya, karena acara jadi nggak selesai-selesai (dan keberisikannya mengganggu tetangga sebelah :D), dibuatlah aturan bahwa kado hanya boleh direbut dua kali.

Cara kedua, jauh-jauh hari peserta sudah mengambil undian yang berisi nama-nama peserta. Kalau sudah dapat nama si target, barulah peserta membelikan kado buat si target. Bagi banyak orang, cara ini menyenangkan, karena kadonya bisa pas dengan selera penerima. Tetapi, bagi saya yang tahun lalu pakai cara ini, dapatnya “bukan saya banget”. Pemberi kado asal-asalan aja ngasih botol minum tapi nggak ada tutup dalamnya. Nggak bisa dipakai, deh. Buat pajangan juga nggak menarik, karena bentuknya kotak aja. Tetapi, sebaiknya tetap disyukuri lah, daripada isinya bom yang meledak ketika sedang dibuka, haha…
Dulu cantik, kini kumal :D

Mengingat-ingat kado yang sudah saya dapatkan selama beberapa tahun, yang paling terpakai adalah notes kecil yang (tadinya) cantik, tetapi sekarang sudah kumal. Benar-benar terpakai dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Makasih, ya, buat yang sudah membelikan notes itu!

Yang berkesan, kado berisi sepasang bolpoin dan pensil mekanik yang manis. Saking imutnya, saya merasa sayang untuk memakainya. Akhirnya, bolpoinnya malah macet karena isinya mengering. Hahaha!

Pensilnya masih terpakai.
Ada juga yang sesekali terpakai, yaitu (lagi-lagi) botol minum yang tutupnya rapat. Lumayan buat gonta-ganti. Celengan cupcakes keramik ini juga pernah saya pakai buat mengoleksi koin seribuan. Tetapi, sekarang sedang kosong dan cukup cantik untuk jadi pajangan di meja kantor. Ada yang mau mengisinya?

Siapa mau mengisi?
Kalau kado yang pertama saya dapat, sih, bantal kursi kecil. Dulu saya dapat ketika masih nge-kost. Lalu, pindah ke kontrakan, pindah lagi, pindah lagi ke rumah sekarang. Entah, di mana bantal kecil itu. Mungkin tercecer ketika saya pindah yang ke sekian kali.

Hmm, tahun depan, tukar kado masih ada enggak, ya? Saya masih bisa ikut enggak, ya? Ah, kita lihat saja nanti! ;)
Veronica W
Seorang penulis dan editor yang menyukai dunia anak-anak.

Related Posts

Posting Komentar